Kita adalah orang yang sukses

dr sigit setyawadi:

KITA INI ORANG SUKSES.

Selama ini banyak orang merasa tidak sukses hanya karena tidak memiliki ini dan itu dalam hidup. Sedang yang lain bisa memiliki ini dan itu. Padahal sebenarnya Anda semua itu orang yang sukses. Orang disebut sukses jika bisa mencapai tujuannya.  Anda semua sudah mencapai tujuan Anda.

Suatu sore di gubuk di lahan saya di Lumajang, saya bertemu dengan seorang "juragan batu bata" yang baru menyelesaikan shollat ashar di gubuk itu. Dia baru saja mendapat musibah, gubuk tempat dia membakar batu bata ikut terbakar. Sekarang terpasang terpal biru disana.

Saya bertanya, mengapa gubuknya tidak dibangun lagi ? Dia menjawab tidak memiliki uang untuk membangun gubuk baru. Kemudian saya tanya berapa sih biaya untuk membuat gubuk baru ? Dia menghitung hitung kemudian menyebut angka yang tidak terlalu besar. Kebetulan saya ada uang di dompet, jadi saya beri melebihi perhitungannya tadi.

Kemudian dia mengatakan betapa susahnya hidup ini. Dia cuma ingin agar tetap sehat, bisa bekerja dan hasilnya bisa untuk makan. Mengapa begitu saja kok susah ?

Saya tanya apakah dia sedang sakit atau sering sakit?, dia jawab tidak. Apakah dia kesulitan makan sehari hari?, jawabnya juga tidak. Kemudian saya tanya lagi apakah dia sering tidak bisa bekerja karena satu dan lain hal?. Dia jawab tidak. Saya katakan kepadanya :"Kalau begitu bapak sudah mendapatkan yang bapak minta. Tetap sehat supaya bisa bekerja dan hasilnya bisa untuk makan sehari hari". Dia mengatakan bahwa untuk hidup ini kan bukan hanya itu ?. Ada keinginan punya motor dan lain lain. Saya tanyakan apakah dia pernah meminta itu kepada Allah ? Dia mengatakan tidak, tetapi Allah kan tahu apa yang saya inginkan ?

Itulah yang dialami sebagian besar manusia. Mereka sukses mencapai tujuannya, tetapi tujuannya yang salah. Tujuan nya adalah BEKERJA. Mereka pikir, dengan bisa bekerja maka semua akan beres. Padahal tidak seperti itu. AKU SESUAI PERSANGKAAN HAMBAKU, itulah yang sering kita katakan. Kemudian ada Law of Attraction yang "ditemukan" oleh orang barat, tetapi sebenarnya di agama Islam juga ada. Seperti kisah Nabi Muhammad SAW yang mengunjungi umatnya yang sakit. Ketika yang dikunjungi itu mengatakan bahwa sakitnya berat dan bisa membawanya ke kematian. Nabi mengatakan :"Kalau kamu mengatakan seperti itu, maka itulah yang akan kamu dapat". Itu Law of Attraction, kita mendapatkan apa yang kita pikirkan. Kalau bicara tentang pikiran, berarti pikiran bawah sadar yang 9x lebih kuat dari pikiran sadar. Artinya sesuatu yang bukan hanya kita inginkan, tetapi kita butuhkan.

Jadi atas seijin Allah, kita bisa menentukan masa depan kita sendiri. Bahkan memang seharusnya begitu. Kita sendirilah yang menentukan masa depan kita seperti apa. Allah hanyalah menunjukkan jalan yang lurus saja. Jika kita menginginkan bekerja mencari uang, maka Allah akan terus menerus membuat kita harus bekerja. Dapat uang berapapun akan dihabiskan. Akan dimunculkan dorongan untuk menambah "koleksi harta yang tidak perlu". Rumah baru, dapur baru, kamar baru, lantai baru, kendaraan baru, meja baru, almari baru, sofa baru, TV baru, laptop baru, hp bbjaru dan sebagainya. Saat punya uang, itu menjadi nampak perlu. Padahal sebenarnya tidak terlalu perlu. Buktinya saat belum ada uang untuk bisa memiliki itu, kita juga bisa hidup nyaman dan tidak terlalu ingin ingin amat punya barang itu. Keinginan itu baru muncul setelah kita punya uang. Jika tidak bisa mengendalikan, maka akan terus seperti itu tidak ada habisnya. "Kapan lagi ?" akan selalu menjadi alasan kita.

Kalau Anda saat ini merasa belum sukses, mungkin yang salah adalah tujuan Anda. Ketika sampai di tujuan, ternyata bukan itu yang diinginkan. Atau dengan kata lain, Anda salah meletakkan tangga Anda. ketika menaiki tangga dan sampai ke atas, baru menyadari bahwa bukan dinding itu sebenarnya yang ingin Anda naiki.

Comments

Popular Posts