Ide dan Peluang Kewirausahaan. Makalah
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Memulai untuk berwirausaha tidaklah semudah yang kita bayangkan.
Mengingat di era globaliasi ini persaingan berwirausaha sangat ketat. Jika kita
ingin melakukan usaha, maka kita harus mempunyai gagasan ide yang cemerlang
untuk menembus dan memajukan wirausaha kita dan kita juga harus bisa mencari
peluang sekecil mungkin untuk mengenalkan usaha kita pada dunia.
Ide akan menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan
evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus melalui proses penciptaan
sesuatu yang baru dan berbeda, mengamati peluang, menganalisis proses secara
mendalam, dan memperhitumgkan resiko yang mungkin terjadi.
Untuk memperoleh peluang, wirausaha harus memiliki berbagai
kemampuan dan pengetahuan, seperti kemampuan untuk menghasilkan produk atau
jasa baru, menghasilkan nilai tambah baru, melakukan proses atau teknik baru,
dan mengembangkan organisasi baru.[1]
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah asal-usul ide kewirausahaan?
2.
Bagaimanakah sumber ide awal pendirian perusahaan?
3.
Apa saja peluang seorang wirausahawan?
4.
Apa saja sumber-sumber potensial peluang?
II.
PEMBAHASAN
A.
Ide kewirausahaan
Wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui
inovasi. Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk,
proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab
itu, inovasi merupakan instrumen penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar
menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai. Ketangguhan kewirausahaan
sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi baru untuk menciptakan
nilai secara terus-menerus.
Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan
cara merubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya ia
menjadi pengendali usaha. Semua tantangan bisa menjadi peluang apabila ada
inovasi, misalnya menciptakan permintaan melalui penemuan baru. Dengan penemuan
baru para pengusaha perusahaan mengendalikan pasar dan akhirnya membuat
ketergantungan konsumen kepada produsen. Dengan demikian, produsen tidak lagi
tergantung pada konsumen.
Menurut zimmerer, ide-ide yang berasal
dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di
pasar. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang
usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang
mungkin terjadi, dengan cara :
a.
Pengurangan kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
b.
Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin
c.
Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Menurut
zimmerer, kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide-ide untuk
menghasilkan barang dan jasa-jasa baru. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak
akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara
terus-menerus. Banyak ide yang betul-betul asli, akan tetapi sebagian besar
peluangtercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang
lama.[2]
B.
Sumber ide awal pendirian perusahaan
Ada
empat sumber utama, yaitu :
a.
Pengalaman pribadi
Dasar utama ide awal
adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja maupun di rumah. Pengetahuan yang
didapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun sekarang seringkali membuat
seseorang untuk melihat kemungkinanuntuk memodifikasi produk yang telah ada,
memperbaiki pelayanan, menduplikasi konsep bisnis dalam lokasi berbeda.
b.
Minat
Kadangkala minat tumbuh diluar statusnya sebagai minat dan menjadi
bisnis.
c.
Penemuan secara tidak sengaja
Dalam sumber yang ketiga ini melibatkan sesuatu yang disebut serendipitas
(kemampuan menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat penemuan
yang diinginkan secara tidak sengaja.
Siapapun dapat menemukan ide yang berguna dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya wirausaha J.P Shyu yang menemukan ide hang it clip
setelah dia mengalami kesulitan untuk menempelkan data teknik mesin pada
dinding.
d.
Pencarian ide dengan penuh pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh
wirausaha untuk menemukan ide baru, usaha pencarian yang sedemikian rupa dapat
berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran.[3]
C.
Peluang seorang wirausahawan
Pada era modern sekarang ini, ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan
oleh wirausahawan, yaitu :
a.
Perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi yang begitu cepat telah
mendorong percepatan perolehan informasi. Dan masyarakat terbentuk dengan pola
pikir yang bisa menfilter setiap informasi yang diperoleh dan memilh mana
informasi yang dianggap menarik dan
tidak untuk diterapkan.
b.
Tingkat income perkapita dan jumlah penduduk semakin bertambah,
semua ini diikuti dengan semakin meningkatnya tingkat kebutuhan yang
diinginkan.
c.
Tingkat pendidikan masyarakat diseluruh dunia semakin meningkat,
ini dilihat dari jumlah lulusan perguruan tinggi yang semakin banyak.
d.
Peran wirausahawan dengan kemampuannya membuka usaha maka
memungkinkan terbukanya lapangan pekerjaan sehingga angka pengangguran akan
menurun. Dan ini otomatis bisa mengurangi beban negara.[4]
D.
Sumber-sumber potensial peluang
Agar
ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha
harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses
penyaringan ide atau disebut proses screening merupakan suatu cara
terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Adapun
langkah dalam penyaringan (screening) ide dapat dilakukan sebagai
berikut :
a.
Menciptakan produk baru dan berbeda
Ketika
ide dimunculkan secara riil atau nyata, misalnya dalam bentuk ide barang dan
jasa baru, maka produk dan jasa tersebut harus berbeda dengan barang dan jasa
yang ada di pasaran. Selain itu, produk dan jasa tersebut harus menciptakan
nilai bagi pembeli atau penggunanya. Oleh sebab itu, wirausaha harus
benar-benar mengetahui perilaku konsumen dipasar. Dalam mengamati perilaku
pasar, paling sedikit ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan :
1)
Permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan
2)
Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang atau jasa
Dengan demikian, jelaslah bahwa wirausaha yang sukses perlu
menciptakan produk dan jasa unggul yang memberikan nilai kepada konsumen.
Secara implisit, apabia wirausaha baru memfokuskan pada segmen pasar,
maka secara spesifik peluang itu akan sangat tergantung pada perilaku segmen
pasar. Kemampuan untuk memperoleh peluang itu sendiri sangat tergantung pada
kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar yang meliputi aspek :
1)
Kemampuan untuk menganalis demografi pasar
2)
Kemampuan untuk menganalis sifat serta tingkah laku pesaing
3)
Kemampuan untuk menganalisis keunggulan bersaing pesaing dan
kefakuman pesaing yang dianggap dapat menciptakan peluang.
b.
Mengamati pintu peluang
Wirausaha
harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya kemampuan
pesaing menghasilkan produk baru, pengalaman keberhasilan dalam pengembangan
produk baru, dukungan keuangan, dan keunggulan-keunggulan lainnya yang dimiliki
pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat
dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam
menanamkan modal barunya.
Menurut
zimmerer, ada beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, meliputi:
1)
Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif
singkat
2)
Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik
harus dipertimbangkan sebelumnya
3)
Pesaing tidak memiliki teknologi canggih
4)
Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan
posisi pasarnya
5)
Perusahaan baru memiliki kemampuandan sumber-sumber untuk
menghasilkan produk barunya.
c.
Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan
kualitas produk yang dihasilkan memadai atau tidak, dan biaya yang dikeluarkan
apakah lebih efisien dari biaya yang dikeluarkan oleh pesaing.
d.
Menaksir biaya awal
Menaksir
berapakah biaya yang harus dikeluarkan untuk usaha baru, untuk membeli
perlengkapan, peralatan, sewa gedung maupun yag lainnya.
e.
Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
Resiko yang mungkin terjadi misalnya resiko teknik, resiko
finansial maupun resiko pesaing.
Resiko
teknik, berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan yang
diharapkan atau menyangkut suatu objek tertentu apakah ide secara aktual dapat
di transformasi menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan
karakteristiknya.
Resiko
finansial, adalah resiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial
bak dalam tahap pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan
mempertahankan perusahaan untuk mendukung biya produk baru.
Resiko pesaing, adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisinya di pasar.[5]
III.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Menjadi seorang
pengusaha memang tidak mudah namun kita harus terus melihat setiap peluang yang
ada sekecil apapun, terkadang ide itu akan muncul pada saat yang tak terduga.
2.
Saran
Demikian
makalah ini kami buat tentang ide dan peluang dalam berwirausaha. Semoga kita
mampu menjadi seorang wirausaha sukses dan mampu bersaing di era modernisasi
ini.
[1] Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju
sukses.jakarta: salemba empat.2003 hlm 3
[2] Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju
sukses. jakarta: salemba empat.2003 hlm 57-58
[3]Justin g. Longenecker.dkk, kewirausahaan:manajemen usaha kecil, jakarta:salemba empat, 2001, hlm 93-95
[5]Suryana,kewirausahaan:pedoman
praktis, kiat dan proses menuju sukses. jakarta: salemba empat.2003 hlm 58-61
Comments
Post a Comment