Bersyukur (Emha Ainun Najib).




dan 


Dan ingatlah 


Bersyukurlah!
Allah sudah memberikan Rumus yang simple:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".  
Laazidannakum (jika kamu bersyukur maka akan Aku tambahi Nikmatmu”. Laba atau keuntungan itu kan artinya beli 100 bisa dapat 200 bahkan tak terbatas, syaratnya agar untung bagaimana? Agar dapat tambahan dari Allah  adalah bersyukur. Jangan berburuk sangka terhadap apa-apa yang kamu tidak suka. Misalkan daganganmu sepi. Mungkin sepi itu bentuk risky yang berbeda daripada rame. Orang sakit itu dapat risky kesabaran dan kesadaran. Kalau sehat itu diuji  oleh kelalaian dan kesombongan.
Jadi bersyukurlah terus! Cari apa-apa saja yang membuat kita bersyukur. Contohnya seperti ini: Banya bocor “Alhamdulillah Cuma satu” tidak dua-duanya. Lho koq Alhamdulillah, kan Cuma satu bukan dua. Banya dua meletus “Alhamdulillah bukan As rodanya yang rusak”, As nya Rusak “Alhamdulillah bukan punggungnya yang rusak. Nah gitu lho jadi maksud saya adalah kita harus mencari apa yang harusnya kita syukuri.
Kalian mau cari keuntungan berapa sih, di dunia ini? Mau cari harta benda sampai seberapa sih? Lha ya gak kan? Pokoknya keuntungan nomer 1 adalah rasa syukur. Karena rasa syukur itu menerbitkan kegembiraan yang murni dan sejati. Kalau anda bahagia karena uang belum tentu itu kebahagiaan yang benar-benar gembira. Begitu kan?
Jadi apapun yang anda alami carilah sesuatu atau apapun yang membuat anda bersyukur. Aku aja dalam hidup ini tidak berharap apa-apa sama sekali. Umpamanya gini, tentang negara, pemerintah. Seumpama pejabat itu korupsi semuapun aku tidak masalah, asalkan jangan banyak-banyak. Aku sendiri lho ya.  Aku ini sangat rendah standarnya, tidak berharap tinggi-tinggi.  Contohnya istri, istri tidak mengabdipun tidak apa-apa, tidak pengertianpun tidak apa-apa. asalkan tidak “murang-muring udah gitu aja.
Saya itu berharap rendah sekali, mau sedikit ataupun banyak saya tetap mencari syukurnya. Saya itu ingin agar kalian pun demikian mencari kebahagiaan, kesenangan tidak diluar dari apa yang bisa kamu usahakan. Kamu harus mempunyai kedaulatan dan kemandirian dalam mencitpakan sebuah kebahagiaan. Memang tidak mudah bersyukur tapi jika dibiasakan maka hal itu akan menjadi seperti sebuah watak yang melekat.
Seandainya manusia itu tau tentang rasa indahnya bersyukur. Jangan menunggu kanan-kirimu, orang-orang disekitarmu. Saat ini kamu harus bahagia. Terus dalam rumah tangga, kamu berharap istrimu seperti ini dan itu ternyata tidak bisa, kemudian kamu stress. Jadi yang salah itu kamu atau istrimu? Yang salah tiu adalah harapanmu terhadap istrimu. Kalau kamu tidak berharap apa-apa kan gaka to? Contohnya begini “kopi koq pahit? Karena kamu berharap kopi itu manis. Coba kalau kamu tidak berharap kopi manis, pahitpun kan kamu juga enak-enak aja bukan? Sekarang semuanya tergantung standarmu.
Kalau saya ingin makin dan ternyata saya tidak makan, maka tidak makan itu adalah harapan saya. Jadi rejeki itu bermacam-macam, ada rejeki sakit, ada rejeki patah hati, ada rejeki lapar dan lain sebagainya. jika kamu memperlakukan semua itu dengan rasa syukur dan percaya pada Allah maka hal itu adalah rejeki. Jika kamu menolak sesuatu yang allah tidak sukai, maka Allah akan memberimu apa yang Allah sukai dengan berlipat ganda. (Cak Nun).

”dan ingatlah ketika tuhan kalian memberitahukan dengan pemberitahuan yang tegas, ’jika kalian beryukur kepadaNya atas nikmat-nikmatNya, pastilah Dia akan memberikan tambahan karunia kepada kalian, dan jika kalian mengingkari nikmat-nikmat Allah, niscaya dia benar-benar akan menyiksa kalian dengan siksaan yang pedih.”

Referensi: https://tafsirweb.com/4053-surat-ibrahim-ayat-7.html
Terjemah Arti: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Referensi: https://tafsirweb.com/4053-surat-ibrahim-ayat-7.html
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Referensi: https://tafsirweb.com/4053-surat-ibrahim-ayat-7.html

Comments

Popular Posts