Rumah tanpa Riba (Saptuari Sugiharto).
Rumah tanpa Riba (Saptuari
Sugiharto).
Apakah
bisa mempunyai rumah tanpa Riba? Dulu pernah berfikir bagaimana ya caranya
punya rumah tapi tanpa riba. Sebenarnya Pak Saptuari pernah punya rumah KPr
dulu dengan kredit 15tahun tapi bisa diselesaikan dalam waktu 3,5 tahun dan
kapok untuk memulai akad-akad yang berkaitan dengan riba lagi. Justru pak
Saptuari belajar dari orang-orang didekatnya yaitu saudaranya untuk membuat
rumah tanpa riba.
Jadi pak
Saptuari itu punya saudara suami istri yang tinggal di Kota Salatiga yang
berprofesi sebagai penjual rujak buah. Kebiasanya adalah seneng nabung jadi
dengan modal Rp 300.000 – 500.000 satu warung sehari bisa untung Rp. 900.000 –
Rp. 1.200.000. jualan rujak dipinggir jalan. Ketika mereka ditawari hutang sama
bank mereka tidak mau padahal mereka jualan di depan bank. Bahkan caranya
nabungnya sangat sederhana sekali setiap dapat uang ditabung di masukan kaleng dan disimpan di tempat
rahasia mereka berdua.
Tahun pertama
mereka bisa bangun pondasi dan kebetuan tanahnya adalah tanah peninggalan orang
tuanya tidak di kota tapi pedalaman. Berjualanya di jalan raya. Jadi tahun
pertama bangun pondasinya, tahun kedua bisa bangun dindingnya, tahun ketiga
mereka sudah bisa bangun atapnya, tahun keempat mereka finishing dan tahun
kelima mereka sudah bisa tinggal dengan layak memang di tahun ketiga mereka sudah
tinggal dirumah yang baru dibangun itu.
Saya melihat
cara orang tua kita terdahulu jika mereka ingin punya rumah ya nabung, tidak
banyak membuang uang untuk melakukan kesenangan, bekerja dengan cara yang halal
dan berniat untuk membangun rumah. Tidak seperti orang sekarang yang gak
sabaran ada tawaran KPR langsung beli padahal mengandung bunga/riba. Jadi
ketika telat bayar kena denda, telat sehari kena pinalti dan macam-macam lainya
kalau kita sudah kena bunga atau riba.
Pak Saptuari
menyarankan agar ketika ingin membangun rumah menabung membangun secara
tradisional seperti cerita yang telah
diuraikan diatas. Mungkin banyak yang beranggapan bahwa tanah dan rumah tiap
tahun naik apakah bisa terkejar kalau dilakukan dengan cara nabung? Mungkin
semua itu benar tapi banyak juga lho
yang setiap tahunya rumah itu tidak naik bahkan cenderung stagnan. Dilokasi
tertentu ada beberapa rumah-rumah bekas yang bisa kita renovasi dan bisa kita
perbaiki. Agar supaya mudah kita bisa minta sama Allah SWT agar diberikan rumah
yang nyaman dan layak untuk dimiliki. Tidak harus rumah yang besar tapi bisa
rumah yang nyaman layak dan damai, minta sama Allah langsung, bisa jadi dari
iklan, rkomendasi dari teman atau tetangga dan lain-lain. Jadi jika ada
anggapan kalau tidak KPR gak bakal punya rumah itu salah apalagi harus nyicil
apartemen itu Hedonis. Kalau kita ngambil rumahnya dari riba bisa jadi Allah
ngambilnya secara menyakitkan itu bisa terjadi.
Ada yang punya
rumah karena bersedekah. Karena ada Ayat dalam Alquran bahwa rejeki itu datang
dari arah yang tak disangka-sanka itu memang terjadi. Seperti kisah temen saya yang punya santri
kepengen menikah dan punya ruah Cuma
dengan modal 20 jt apakah bisa? Kalau secara logika sih tidak bisa karena
segitu itu dapat apa? Tapi kemudian temen saya ini menantang dia untuk
disedekahkan semuanya murni karena Allah SWT karena sedekah semoga menjadi
manfaat bagi orang lain. Terus apa yang dia dapat, tak lama setelah bersedekah
dia perkenalkan atau taaruf dengan seorang wanita dan mau menerimanya. Setelah
itu datang kerumah calon mertuanya, calon mertuanya pun mau. Ternyata si
perempuan itu adalah anak orang kaya, anak tunggal dan akhirnya di nikahkan,
dibuatkan rumah dan diberi mobil. Jadi
dengan modal 20 jt karena percaya sama Allah akhirnya dapat ganti yang lebih
baik. bisa dilihat di channel Youtube.
https://www.youtube.com/watch?v=xa8fFK8YBV0Jadi sering di
nasehati sama aa’Gym, sama ustad Khlaid basalamah beliau mengatakan bahwa,
“kita punya rumah didunia berapa lama sih? Paling lama kan sampai 50 tahunan
itu kan hanya sementara, rumah kita yang abadi itu ya di surga di akhirat
sana”. Kita ngontrak selamanya ya gak papa denganbedoa semoga diberikan ibu
kontrkan yang baik hati, harganya tidak dinaikin dan bla punya rumah prbadi
bisa diwariskan untuk anak dan cucu kita. Jadi tetap berbaik sangka sama Allah
SWT.
Comments
Post a Comment