Modal Kerja Makalah




PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perusahaan merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa melalui penggunaan sumber-sumber ekonomi secara efektif dan efisien. Setiap perusahaan yang menjalankan usaha selalu membutuhkan modal kerja. Modal kerja itu antara lain digunakan untuk pembelian bahan baku, aktiva tetap, pembayaran gaji karyawan dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
        Manajemen modal kerja yang efektif dan efisien menjadi sangat penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja maka besar kemungkinannya perusahaan tersebut akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup tetapi tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek pada waktunya maka akan menghadapi masalah likuiditas.
Dalam menyusun dan menyempurnakan makalah ini penyusun mencoba untuk menyampaikan bahwa modal kerja memiliki arti penting dalam pengaturan jasa-jasa monopoli yang di beriakan oleh perusahaan-perusahaan. sehingga pembaca dapat mengambil manfaat yang terkandung dalam makalah ini.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah Pengertian  modal kerja ?
2.      Apa saja jenis-jenis modal kerja ?
3.      Bagaimana metode perputaran modal kerja ?
4.      Bagaimana penentuan besarnya kebutuhan modal kerja ?

 http://search.yahoo.com/search?ei=utf-8&fr=tightropetb&p=samehadaku&type=40673_101816



BAB II
PEMBAHASAN
a)       Pengertian Modal Kerja
setiap perusahaan yang melakuakan kegiatannya selalu membutuhkan dana. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun untuk memenuhi kebutuhan opersional sehari-hari. Dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan opersional sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang, dan pembayaran lainnya disebut modal kerja.
Modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan. Karena tanpa modal kerja perusahaan tidal dapat memenuhi kebtuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya. Masa perputaran modal kerja yakni sejak kas ditanamkan pada elemen-elemen modal kerja hingga menjadi kas lagi, adalah kurang dari satu tahun atau berjangka pendek. Masa perputaran modal kerja ini menunjukan tingkat efesiensi penggunaan modal kerja tersebut. Semakin cepat masa perputaran modal kerja semakin efisiensi penggunaan modal kerja, dan tentunya investasi pada modal kerja semakin kecil. Oleh karena itu manajer keuangan dituntun untuk memperhatikan sumber dana untuk memennuhi modal kerja tersebut. Manajer keuangan menghadapi berbagi pilihan sumber dana baik sumber dana berjangka pendek maupun berjangka panjang. Sumber dana berjangka pendek ditunjukan oleh hutang lancar pada neraca[1]. Jadi menejemen modal kerja adalah hal yang paling penting jika tidak ada hal lainya dalam proprosi waktu menejemen keungan waktu menejer keangan yang harus didedikasikan untuk hal tersebut.[2]

b)     . Jenis Modal Kerja
kebutuhan modal kerja dari waktu ke waktu dalam satu periode belum tentu sama, hal ini disebabkan oleh berubah-ubahnya proyeksi volume produksi yang akan dihasilkan oleh perusahaan. Perubahan itu sendiri kemungkinan disebabkan adanya permintaan yang tidak sama dari waktu ke waktu, seperti adanya permintaan disebabkan musiman. Oleh karena itu kebutuhan modal kerja juga bisa mengalami perubahan. Menurut A.W Taylor modal kerja bisa dikelompokan ke dalam dua jenis sebagai berikut :
a)      modal kerja permanen adalah modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaan agar perusahaan dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Modal kerja permanen dibagi menjadi dua macam yakni :
a.       modal kerja primer
modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus ada dalam perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetep bisa beroperasi.
b.      Modal kerja normal
Merupakan modal kerja yang harus ada agar perusahaan bisa beroperasi dengan tingkat produksi normal. Produksi normal merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang sebesar kaasitas normal perusahaan.
b)      Modal kerja variabel
modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan. Modal kerja variabel terdiri dari :
c.       Modal kerja musimam
Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan. Misalnya perusahaan biscuit harus menydiakan modal kerja lebih besar pada saat musim hari raya.
d.      Modal kerja siklis
Adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh fluktuasi konjungtur.
e.       Modal kerja darurat
modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruihi oleh keadaan-keadaan yang terjadi di luar kemampuan perusahan.[3]



c)      Motede Perputaran modal kerja
Dengan metode ini besarnya modal kerja ditentukan dengan cara menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja seperti perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan. Untuk lebih jelasnya diberikan contoh sebagai berikut:
Contoh
Perusahaan AMANAH mempunyai laporan keungan berupa neraca dan laporan rugi laba sebegai berikut:
PERUSAHAAN AMANAH
NERACA (Jutaan Rupiah)

1998
1999

1998
1999
Kas
185
215
Utang dagang
550
485
Piutang
770
830
Utang bank
175
250
persediaan
920
1.000
Utang wesel
350
365
Aktiva lancar
1875
2.045
Utang lancar
1.075
1.100
Tanah
Bangunan
Mesin
2.150
1.025
1.000
2.500
1.025
1.100
Untng jk pjg
Mdl saham
Laba dithan
1.800
1.900
1.275
1.900
2.000
1.670
Aktiva tetap
4.175
4.625
Utang & modal
4.975
5.570
Total Aktiva
6.050
6.670
Total Pasiva
6.050
6.670



PERUSAHAAN AMANAH
LAPORAN RUGI-LABA Tahun 1999
(Jutaan Rupiah)

Penjualan                                                         Rp 24.000,-                                 
Harga pokok penjualan                                    Rp 17.000,-
Laba kotor                                                       Rp    7.000,-
Biaya Operasi                                                 Rp     2.500,-
Laba Oprasi                                                   Rp      4.500,-
Bunga                                                            Rp      1.500,-
Laba Sebelum Pajak                                     Rp       3.000,-
Pajak                                                            Rp           900,-
Laba Setelah Pajak                                       Rp       2.100,-

Dari contoh di atas kita hitung tingkat perputaran masing-masing elemen modal kerja.
Perputaran elemen modal kerja:
Perputaran Kas=     Penjualan
                            Rata-rata kas
                       =   24.000     = 120  kali   
                              200
Perputaran Kas =        Penjualan
                             Rata-rata piutang
                          = 24.000   =30 kali
                                800
Perputaran Penjualan =        Penjualan              
                                       Rata-rata persedian
                                 =    24.000       =25 kali
                                          960
Setelah perputaran elemen modal kerja di temukan kemudian dihitung perode terkaitnya elemen modal kerja, dan hasilnya dijumlahkan menjadi periode terkaitnya modal kerja.

Periode terkaitnya :
Kas                          = 360/120 =  3      hari
Piutang                    = 360/30   = 12     hari
Persediaan               = 360/25    =14,4  hari
Total                                           =29,4 hari
            Dengan demikian periode terkaitnya semua elemen kerja adalah sebesar 29,4 hari, atau perputaran elemen modal kerja sebesar 360/29,4 = 12,24 kali. Apabila pada tahun 2000 diperkirakan akan mampu menjaul sebayak :
Rp.30.000.000.000,- maka kebutuhan modal kerja sebesar =
Rp 30.000.000.000/12,24 = Rp 2.450.000.000,-
d)     Penentuan besarnya kebutuhan modal kerja
Masalah yang cukup penting dalam pengelolaan modal kerja adalah menentukan seberaa besar kebutuhan modal kerja suatu perusahaan. Hal ini penting karena bila modal kerja perusahaan terlalu besar berarti ada sebagian dana yang menggangur dan ini akan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan. Demikian pula bila modal kerja terlalu kecil akan ada resiko proses produksi prusahaan kemungkinan besar akan terganggu. Oleh karena itu perlu ditentukan berapa besar kebutuhan mod al kerja suatu perusahaan.
Untuk menentukan besarnya modal kerja, bisa digunakan beberapa metode penentuan besarnya modal kerja yaitu :
a.       Metode Ketertarikan Dana
Untuk menentukan besarnya modal kerja dengan metode ini, makaa perllu diketahui dua faktor yang mempengaruhi , yakni :
a)      periode terikatnya modal kerja dan, b) proyeksi kebutuhan kas rata-rata perhari. Perode terkaitnya modal kerja adalah jangka waktu yang diperlukan mulai kas di tanamkan kedalam elemen-elemn modal kerja sampai manjadi kas lagi. Semakin lama periode terikatnya modal kerja akan semakin membesar jumlah kebutuhan modal bekerja, kemudian sebaliknya bila periode terikatnya modal kerja semakin kecil kebutuhan modal kerja juga semakin kecil. Perode terikatnya modal kerja pada perusahaan perdagangan lebih biasanya lebih rendah bila dibandingkan perusahaan industri. Pada perusahaan dagang perode terikatnya dana dimulai dari kas di berikan barang daganagan dengan yang kemudian dijual ( misalkan dengan kredit ) akan menjadi piutang dan setelah piutang terbayar , maka akan menjadi kas lagi. Lama barangnya dagangan terjual dan lama piutang tertagih tersebut merupakan periode terikatnya modal kerja. Periode terikatnya modal kerja pada perusahaan perdagangan bisa di gambarkan sebagai berikut:












 



KAS
 
PIUTANG DAGANG
 
BARANG JADI
 
Sedangkan pada perusahaan industri , periode terkaitnya modal kerja dimulai dari kas dibelikan bahan baku yang kemudian diprosen kedalam proses produksi sehingga menjadi barang jadi, barang jadi dijual akan menjadi piutang dagang dan bila piutang telah dibayar akan menjadi kas lagi. Masing-masing elemen modal kerja tersebut terkaitnya membutuhkan waktu beberapa lam. Misalkan bahan baku rata-rata di simpan digudang selama 10 hari sebelum diproses, lamanya proses produksi 5 hari, rata-rata barang jadi disimpan digudang 20 hari, dan rata-rata piutanbg tertagih 45 hari,maka periode terkaitnya modal kerja adalah 70 hari, seperti tergambar dibawah ini:
PROSES PRODUKSI
 
BAHAN  BAKU   BBAK
 
KAS
 
                                                                                                                          


Sedangkan pengeluaran kas per hari merupakan penegluaran kas rata-rata setiapharinya untuk keperluan pembeilian bahan baku, bahan penolong, pembayaran upah, pembayaran-pembayarn tunai lainya.
Contoh :
Perusahaan ANGGUNA mempunyai rencana produksi 1.200 unit barang jadi perhari. Untuk membaut satu unit barang jadi tersebut dibutuhkan 1,5 kg bahan baku dengan harga Rp.2000 per kg. Bahan baku tersebut rata-rata disimpan digudang selama 7 hari sebelum masuk proses produksi. Lamanya produksi 3 hari. Barang jadi berada didalam gudang sebelum terjual rata-rata 10 hari. Rata-rata piutang tertagih selama 30 hari. Upah per unit barang jadi sebesar Rp.2.500 biaya admistrasi umum sebulan Rp.12.000.000,- dan biaya lain perbulan rata-rata Rp.9.000.000,- kas minimal ditentukan sebesar Rp.10.000.000,-
Dari contoh tersebut bisa dicari periode terkaitnya modal kerja dan kebutuhan kas per hari. Periode terkaitnya modal kerja :



a.       Lamanya bahan baku disimpan         7 hari
b.      Lamanya proses produksi                  3 hari
c.       Lamanya barang jadi disimpan        10 hari
d.      Lamanya piutang tertagih                 30 hari
                                         Jumlah                  50 hari
Kebutuhan kas per hari
Pembelian bahan baku                              = 1.200 x 1,5 kg x Rp. 2.000            =Rp.3.600.000,-
Pembayaran upah langsung                        =1.200 x Rp.2.500.00                     =Rp.3.000.000,-
Pembayaran biaya pemasaran                    =Rp 15.000.000 : 30                       =Rp    500.000,-
Pembayaran biaya adm & umum              =Rp 12.000.000 : 30                        =Rp    400.000,-
Pembayaran biaya lainya                           =Rp 9.000.000 : 30                        =Rp     300.000,-
                                                                               JUMLAH                               Rp.7.800.000,-
Dengan demikian jumlah modal kerja yang dibutuhkan adalah :
Periode terkaitnya modal kerja  x kebutuhan kas perhari + Kas minimal.
50 x Rp 7.800.00,- + Rp. 10.000.000,- = Rp.400.000.000,-[4].









BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
         menejemen modal kerja adalah hal yang paling penting jika tidak ada hal lainya dalam proprosi waktu menejemen keungan waktu menejer keangan yang harus didedikasikan untuk hal tersebut.
Menurut A.W Taylor modal kerja bisa dikelompokan ke dalam dua jenis sebagai berikut :
a.       modal kerja permanen adalah modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaanagar perusahaan dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
b.      modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan.
e)      Motede Perputaran modal kerja ,dengan metode ini besarnya modal kerja ditentukan dengan cara menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja seperti perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan.
 Penentuan besarnya kebutuhan modal kerja, masalah yang cukup penting dalam pengelolaan modal kerja adalah menentukan seberaa besar kebutuhan modal kerja suatu perusahaan. Hal ini penting karena bila modal kerja perusahaan terlalu besar berarti ada sebagian dana yang menggangur dan ini akan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan.










DAFTAR PUSTAKA 
Suttrisno,Menejemen Keungan,(Yogyakarta,EKONISIA,2013)
James C. Van Horne dan Jhon M. Wachowicz,Jr.,Prinsip-prinsip Manajemen Keungan,(Jakarata Selatan,Salemba Empat,2013)

[1]


[1] Suttrisno,Menejemen Keungan,(Yogyakarta,EKONISIA,2013)hlm,41
[2] James C. Van Horne dan Jhon M. Wachowicz,Jr.,Prinsip-prinsip Manajemen Keungan,(Jakarata Selatan,Salemba Empat,2013)hlm-250
[3] Suttrisno,Menejemen Keungan,(Yogyakarta,EKONISIA,2013)hlm,41-44
[4] Suttrisno,Menejemen Keungan,(Yogyakarta,EKONISIA,2013)hlm,48-49




PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perusahaan merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa melalui penggunaan sumber-sumber ekonomi secara efektif dan efisien. Setiap perusahaan yang menjalankan usaha selalu membutuhkan modal kerja. Modal kerja itu antara lain digunakan untuk pembelian bahan baku, aktiva tetap, pembayaran gaji karyawan dan pembayaran biaya-biaya lainnya.
        Manajemen modal kerja yang efektif dan efisien menjadi sangat penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja maka besar kemungkinannya perusahaan tersebut akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup tetapi tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek pada waktunya maka akan menghadapi masalah likuiditas.
Dalam menyusun dan menyempurnakan makalah ini penyusun mencoba untuk menyampaikan bahwa modal kerja memiliki arti penting dalam pengaturan jasa-jasa monopoli yang di beriakan oleh perusahaan-perusahaan. sehingga pembaca dapat mengambil manfaat yang terkandung dalam makalah ini.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah Pengertian  modal kerja ?
2.      Apa saja jenis-jenis modal kerja ?
3.      Bagaimana metode perputaran modal kerja ?
4.      Bagaimana penentuan besarnya kebutuhan modal kerja ?





BAB II
PEMBAHASAN
a)       Pengertian Modal Kerja
setiap perusahaan yang melakuakan kegiatannya selalu membutuhkan dana. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan investasi maupun untuk memenuhi kebutuhan opersional sehari-hari. Dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan opersional sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang, dan pembayaran lainnya disebut modal kerja.
Modal kerja merupakan salah satu unsur aktiva yang sangat penting dalam perusahaan. Karena tanpa modal kerja perusahaan tidal dapat memenuhi kebtuhan dana untuk menjalankan aktivitasnya. Masa perputaran modal kerja yakni sejak kas ditanamkan pada elemen-elemen modal kerja hingga menjadi kas lagi, adalah kurang dari satu tahun atau berjangka pendek. Masa perputaran modal kerja ini menunjukan tingkat efesiensi penggunaan modal kerja tersebut. Semakin cepat masa perputaran modal kerja semakin efisiensi penggunaan modal kerja, dan tentunya investasi pada modal kerja semakin kecil. Oleh karena itu manajer keuangan dituntun untuk memperhatikan sumber dana untuk memennuhi modal kerja tersebut. Manajer keuangan menghadapi berbagi pilihan sumber dana baik sumber dana berjangka pendek maupun berjangka panjang. Sumber dana berjangka pendek ditunjukan oleh hutang lancar pada neraca[1]. Jadi menejemen modal kerja adalah hal yang paling penting jika tidak ada hal lainya dalam proprosi waktu menejemen keungan waktu menejer keangan yang harus didedikasikan untuk hal tersebut.[2]

b)     . Jenis Modal Kerja
kebutuhan modal kerja dari waktu ke waktu dalam satu periode belum tentu sama, hal ini disebabkan oleh berubah-ubahnya proyeksi volume produksi yang akan dihasilkan oleh perusahaan. Perubahan itu sendiri kemungkinan disebabkan adanya permintaan yang tidak sama dari waktu ke waktu, seperti adanya permintaan disebabkan musiman. Oleh karena itu kebutuhan modal kerja juga bisa mengalami perubahan. Menurut A.W Taylor modal kerja bisa dikelompokan ke dalam dua jenis sebagai berikut :
a)      modal kerja permanen adalah modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaan agar perusahaan dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Modal kerja permanen dibagi menjadi dua macam yakni :
a.       modal kerja primer
modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus ada dalam perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetep bisa beroperasi.
b.      Modal kerja normal
Merupakan modal kerja yang harus ada agar perusahaan bisa beroperasi dengan tingkat produksi normal. Produksi normal merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang sebesar kaasitas normal perusahaan.
b)      Modal kerja variabel
modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan. Modal kerja variabel terdiri dari :
c.       Modal kerja musimam
Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan. Misalnya perusahaan biscuit harus menydiakan modal kerja lebih besar pada saat musim hari raya.
d.      Modal kerja siklis
Adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh fluktuasi konjungtur.
e.       Modal kerja darurat
modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruihi oleh keadaan-keadaan yang terjadi di luar kemampuan perusahan.[3]



c)      Motede Perputaran modal kerja
Dengan metode ini besarnya modal kerja ditentukan dengan cara menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja seperti perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan. Untuk lebih jelasnya diberikan contoh sebagai berikut:
Contoh
Perusahaan AMANAH mempunyai laporan keungan berupa neraca dan laporan rugi laba sebegai berikut:
PERUSAHAAN AMANAH
NERACA (Jutaan Rupiah)

1998
1999

1998
1999
Kas
185
215
Utang dagang
550
485
Piutang
770
830
Utang bank
175
250
persediaan
920
1.000
Utang wesel
350
365
Aktiva lancar
1875
2.045
Utang lancar
1.075
1.100
Tanah
Bangunan
Mesin
2.150
1.025
1.000
2.500
1.025
1.100
Untng jk pjg
Mdl saham
Laba dithan
1.800
1.900
1.275
1.900
2.000
1.670
Aktiva tetap
4.175
4.625
Utang & modal
4.975
5.570
Total Aktiva
6.050
6.670
Total Pasiva
6.050
6.670



PERUSAHAAN AMANAH
LAPORAN RUGI-LABA Tahun 1999
(Jutaan Rupiah)

Penjualan                                                         Rp 24.000,-                                 
Harga pokok penjualan                                    Rp 17.000,-
Laba kotor                                                       Rp    7.000,-
Biaya Operasi                                                 Rp     2.500,-
Laba Oprasi                                                   Rp      4.500,-
Bunga                                                            Rp      1.500,-
Laba Sebelum Pajak                                     Rp       3.000,-
Pajak                                                            Rp           900,-
Laba Setelah Pajak                                       Rp       2.100,-

Dari contoh di atas kita hitung tingkat perputaran masing-masing elemen modal kerja.
Perputaran elemen modal kerja:
Perputaran Kas=     Penjualan
                            Rata-rata kas
                       =   24.000     = 120  kali   
                              200
Perputaran Kas =        Penjualan
                             Rata-rata piutang
                          = 24.000   =30 kali
                                800
Perputaran Penjualan =        Penjualan              
                                       Rata-rata persedian
                                 =    24.000       =25 kali
                                          960
Setelah perputaran elemen modal kerja di temukan kemudian dihitung perode terkaitnya elemen modal kerja, dan hasilnya dijumlahkan menjadi periode terkaitnya modal kerja.

Periode terkaitnya :
Kas                          = 360/120 =  3      hari
Piutang                    = 360/30   = 12     hari
Persediaan               = 360/25    =14,4  hari
Total                                           =29,4 hari
            Dengan demikian periode terkaitnya semua elemen kerja adalah sebesar 29,4 hari, atau perputaran elemen modal kerja sebesar 360/29,4 = 12,24 kali. Apabila pada tahun 2000 diperkirakan akan mampu menjaul sebayak :
Rp.30.000.000.000,- maka kebutuhan modal kerja sebesar =
Rp 30.000.000.000/12,24 = Rp 2.450.000.000,-
d)     Penentuan besarnya kebutuhan modal kerja
Masalah yang cukup penting dalam pengelolaan modal kerja adalah menentukan seberaa besar kebutuhan modal kerja suatu perusahaan. Hal ini penting karena bila modal kerja perusahaan terlalu besar berarti ada sebagian dana yang menggangur dan ini akan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan. Demikian pula bila modal kerja terlalu kecil akan ada resiko proses produksi prusahaan kemungkinan besar akan terganggu. Oleh karena itu perlu ditentukan berapa besar kebutuhan mod al kerja suatu perusahaan.
Untuk menentukan besarnya modal kerja, bisa digunakan beberapa metode penentuan besarnya modal kerja yaitu :
a.       Metode Ketertarikan Dana
Untuk menentukan besarnya modal kerja dengan metode ini, makaa perllu diketahui dua faktor yang mempengaruhi , yakni :
a)      periode terikatnya modal kerja dan, b) proyeksi kebutuhan kas rata-rata perhari. Perode terkaitnya modal kerja adalah jangka waktu yang diperlukan mulai kas di tanamkan kedalam elemen-elemn modal kerja sampai manjadi kas lagi. Semakin lama periode terikatnya modal kerja akan semakin membesar jumlah kebutuhan modal bekerja, kemudian sebaliknya bila periode terikatnya modal kerja semakin kecil kebutuhan modal kerja juga semakin kecil. Perode terikatnya modal kerja pada perusahaan perdagangan lebih biasanya lebih rendah bila dibandingkan perusahaan industri. Pada perusahaan dagang perode terikatnya dana dimulai dari kas di berikan barang daganagan dengan yang kemudian dijual ( misalkan dengan kredit ) akan menjadi piutang dan setelah piutang terbayar , maka akan menjadi kas lagi. Lama barangnya dagangan terjual dan lama piutang tertagih tersebut merupakan periode terikatnya modal kerja. Periode terikatnya modal kerja pada perusahaan perdagangan bisa di gambarkan sebagai berikut:












 



KAS
 
PIUTANG DAGANG
 
BARANG JADI
 
Sedangkan pada perusahaan industri , periode terkaitnya modal kerja dimulai dari kas dibelikan bahan baku yang kemudian diprosen kedalam proses produksi sehingga menjadi barang jadi, barang jadi dijual akan menjadi piutang dagang dan bila piutang telah dibayar akan menjadi kas lagi. Masing-masing elemen modal kerja tersebut terkaitnya membutuhkan waktu beberapa lam. Misalkan bahan baku rata-rata di simpan digudang selama 10 hari sebelum diproses, lamanya proses produksi 5 hari, rata-rata barang jadi disimpan digudang 20 hari, dan rata-rata piutanbg tertagih 45 hari,maka periode terkaitnya modal kerja adalah 70 hari, seperti tergambar dibawah ini:
PROSES PRODUKSI
 
BAHAN  BAKU   BBAK
 
KAS
 
                                                                                                                          


Sedangkan pengeluaran kas per hari merupakan penegluaran kas rata-rata setiapharinya untuk keperluan pembeilian bahan baku, bahan penolong, pembayaran upah, pembayaran-pembayarn tunai lainya.
Contoh :
Perusahaan ANGGUNA mempunyai rencana produksi 1.200 unit barang jadi perhari. Untuk membaut satu unit barang jadi tersebut dibutuhkan 1,5 kg bahan baku dengan harga Rp.2000 per kg. Bahan baku tersebut rata-rata disimpan digudang selama 7 hari sebelum masuk proses produksi. Lamanya produksi 3 hari. Barang jadi berada didalam gudang sebelum terjual rata-rata 10 hari. Rata-rata piutang tertagih selama 30 hari. Upah per unit barang jadi sebesar Rp.2.500 biaya admistrasi umum sebulan Rp.12.000.000,- dan biaya lain perbulan rata-rata Rp.9.000.000,- kas minimal ditentukan sebesar Rp.10.000.000,-
Dari contoh tersebut bisa dicari periode terkaitnya modal kerja dan kebutuhan kas per hari. Periode terkaitnya modal kerja :



a.       Lamanya bahan baku disimpan         7 hari
b.      Lamanya proses produksi                  3 hari
c.       Lamanya barang jadi disimpan        10 hari
d.      Lamanya piutang tertagih                 30 hari
                                         Jumlah                  50 hari
Kebutuhan kas per hari
Pembelian bahan baku                              = 1.200 x 1,5 kg x Rp. 2.000            =Rp.3.600.000,-
Pembayaran upah langsung                        =1.200 x Rp.2.500.00                     =Rp.3.000.000,-
Pembayaran biaya pemasaran                    =Rp 15.000.000 : 30                       =Rp    500.000,-
Pembayaran biaya adm & umum              =Rp 12.000.000 : 30                        =Rp    400.000,-
Pembayaran biaya lainya                           =Rp 9.000.000 : 30                        =Rp     300.000,-
                                                                               JUMLAH                               Rp.7.800.000,-
Dengan demikian jumlah modal kerja yang dibutuhkan adalah :
Periode terkaitnya modal kerja  x kebutuhan kas perhari + Kas minimal.
50 x Rp 7.800.00,- + Rp. 10.000.000,- = Rp.400.000.000,-[4].









BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
         menejemen modal kerja adalah hal yang paling penting jika tidak ada hal lainya dalam proprosi waktu menejemen keungan waktu menejer keangan yang harus didedikasikan untuk hal tersebut.
Menurut A.W Taylor modal kerja bisa dikelompokan ke dalam dua jenis sebagai berikut :
a.       modal kerja permanen adalah modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaanagar perusahaan dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
b.      modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan.
e)      Motede Perputaran modal kerja ,dengan metode ini besarnya modal kerja ditentukan dengan cara menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk modal kerja seperti perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan.
 Penentuan besarnya kebutuhan modal kerja, masalah yang cukup penting dalam pengelolaan modal kerja adalah menentukan seberaa besar kebutuhan modal kerja suatu perusahaan. Hal ini penting karena bila modal kerja perusahaan terlalu besar berarti ada sebagian dana yang menggangur dan ini akan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan.










DAFTAR PUSTAKA 
Suttrisno,Menejemen Keungan,(Yogyakarta,EKONISIA,2013)
James C. Van Horne dan Jhon M. Wachowicz,Jr.,Prinsip-prinsip Manajemen Keungan,(Jakarata Selatan,Salemba Empat,2013)

[1]


[1] Suttrisno,Menejemen Keungan,(Yogyakarta,EKONISIA,2013)hlm,41
[2] James C. Van Horne dan Jhon M. Wachowicz,Jr.,Prinsip-prinsip Manajemen Keungan,(Jakarata Selatan,Salemba Empat,2013)hlm-250
[3] Suttrisno,Menejemen Keungan,(Yogyakarta,EKONISIA,2013)hlm,41-44
[4] Suttrisno,Menejemen Keungan,(Yogyakarta,EKONISIA,2013)hlm,48-49


http://search.yahoo.com/search?ei=utf-8&fr=tightropetb&p=samehadaku&type=40673_101816

Comments

Post a Comment

Popular Posts