KKN, Pengabdian atau perjodohan?
KKN, pengabdian atau perjodohan? |
Pernah gak berfikir tentang KKN, bagi
seorang mahasiswa tentunya KKN adalah sesuatu tugas dan kewajiban ketika kuliah
karena termasuk TRI DHARMA perguruan tinggi. Disitu biasanya di kelompokan
antara laki – laki dan perempuan sebagai bentuk pengabdian. Sekarang banyak
wanita yang kuliah, mungkin karena perkembangan zaman sehingga dalam perguruan
tinggi kebanyakan adalah wanita. Jadi waktu KKN wanita satu posko yang paling
banyak.
Sebenarnya penulis
sedikit curiga dengan KKN sebab dalam hal pengabdian kepada masyarakat bukan
mereka yang terlatih atau professional. Mereka (kampus) juga tidak memilih
mahasiswa yang memang benar – benar cerdas atau pilhan. Apalagi program yang
dilaksanakan hanya program yang menurut saya tidak harus mahasiswa karena Cuma
begitu – begitu aja. Masak KKN ngecor, KKN buat papan RT, KKN nyiram pohon dan
pekerjaan lain yang sebenarnya tidak perlu dilakukan mahasiswa, malah seperti
pekerja saja. mungkin kampus melalui LPPM/LP2M (Lembaga penelitian dan
pengabdian kepada Masyarakat) sebenarnya mempunyai tujuan terselubung yang
selama ini kkn dianggab hanya sebagai pengabdian biasa. Bisa jadi KKN yang
sebenarnya adalah ajang perjodohan
diantara mahasiswa.
Coba kita fikirkan
lebih mendalam dan lebih komprehensif. Ketika KKN mahasiswa baik putra maupun
putri biasanya tinggal dalam satu rumah yang disebut posko. Disana mereka
melakukan berbagai kegiatan secara bersama – sama, baik itu untuk kebutuhan
mereka sendiri atau kegiatan untuk menunjang KKN itu sendiri. Seperti memasak,
makan, mandi, rapat dan acara lain. Apalagi kegiatan untuk menunjang dari
program KKN sendiri baik mahasiswa putra atau putri harus saling melengkapi
satu sama lain. KKN biasanya di lakukan ketika beban SKS tinggal sedikit atau tidak
ada kuliah lagi dikampus. Pada smester 7 atau semester yang sebentar lagi akan
wisuda atau mendekati wisuda. Sehingga banyak para mahasiswa yang masih jomblo
memanfaatkan moment ketika KKN untuk mencari pendamping wisudanya kelak.
sebagai manusia normal
tentunya mempunyai keinginan dan hasrat. Dalam satu rumah kegiatan apapun
biasanya bareng, mulai bangun tidur sampai tidur lagi baik mahasiswa putra
maupun putri tentunya akan tumbuh benih – benih cinta yang disengaja maupun
tidak. Kalau ada pepatah jawa mengatakan:” witing tresno jalaran soko
kulino” (cinta tumbuh karena terbiasa). Tapi ketika KKN: “witing tresno
jalaran ura ono liane”. Bisa dipastikan terjadi kisah asmara diantara
mahasiswa KKN. Kalaupun tidak terjadi kisah asmara, rasa suka dan kagum pasti
menyelimuti dihati mereka. Bisa jadi bukan ketika KKN mereka memadu asmara akan
tetapi pasca KKN.
Ketika ada
mahasiswa yang gagal cinlok (cinta lokasi) atau gagal karena tidak ada yang
cocok. LPPM pun telah merancang dengan baik agar kegagalan bisa ditanggulani
yaitu dengan membuat jarak perposko berdekatan. Dengan begitu para mahasiswa
yang gagal cinlok di posko bisa membidik mahasiswa di posko lain yang sekiranya cocok dengan selara mereka sendiri.
LPPM juga telah menyusun beberapa strategi kedalam sebuah buku panduan yang
biasanya dibagikan kepada para mahasiswa ketika KKN. Ada juga pelatihan tentang
strategi yang diadakan oleh LP2M di tengah – tengah acara KKN. Ketika KKN
disitu juga di berikan buku laporan pribadi atau buku diary mahasiswa KKN. Jadi
apabila terjadi kendala dalam KKN mahasiswa cukup menulis kendalanya sehingga
kedapanya akan diperbaiki. Dari beberapa uraian itu penulis pun bisa memberikan
beberapa kesimpulan diantaranya adalah sebenarnya LP2M bukan hanya lembaga
penelitian dan pengabdian masyarakat. melainkan juga Lembaga pengatur
perjodohan mahasiswa.
Dari situ penulis
bisa menyimpulkan sebenarnya yang di sebut KKN adalah sarana/cara kampus
untuk menjodohkan para mahasiswanya. Memang KKN adalah salah satu program
yang tepat untuk mahasiswa sebab dengan begitu kampus hanya di bebani menjadi apa nanti atau
bekerja apa nanti mahasiswanya karena ketika KKN kampus telah membuat program
yang seperti itu sebagai ajang perjodohan.
KKN program yang
perlu di apresiasi dan perlu di lestarikan, meski butuh perbaikan disana sini.
Tapi penulis yakin bahwa suatu saat KKN akan menjadi program perjodohan yang
sesungguhnya. Obat galau bagi para jomblo yang telah lama kuliah tapi belum
juga dapat jodoh. KKN juga bisa menjadi bahan belajar kelak sebelum berumah
tangga. Karena ketika KKN seperti ibaratnya rumah tangga ada masalah diantara
cewek & cowok. Masalah komunikasi, masalah keuangan dan lain sebagainya.
terimakasih telah membaca KKN, pengabdian atau perjodohan? Semoga bermanfaat.
terimakasih telah membaca KKN, pengabdian atau perjodohan? Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment