INVESTASI PORTOFOLIO DAN MANAJEMEN INVESTASI
Rifky
Nur Arif (1402036045)
Manajemen
Keuangan
INVESTASI
PORTOFOLIO DAN MANAJEMEN INVESTASI
Pada dasarnya investasi portofolio
merupakan penanaman modal yang dilakukan oleh para investor melalui pasar modal
baik dalam bentuk saham maupun surat utang seperti obligasi. Manajemen
investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau
surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan
tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor.
Investor tersebut dapat berupa institusi ( perusahaan asuransi, dana pensiun,
perusahaan dll) . Investasi ini sangat memiliki tingkat risiko yang besar dan
sebaliknya juga memiliki tingkat keuntungan yang besar juga, tergantung
bagaimana para investor membaca kondisi pasar dan kelihaian mereka dalam
melakukan spekulasi. Adapun Investasi portofolio di Indonesia sangat membantu
perusahaan-perusahaan yang ada di pasar modal untuk memajukan usahanya agar
lebih berkembang lagi. Dengan adanya investasi ini maka modal didalam
perusahaan akan meningkat dan dapat dipergunakan untuk menambah alat-alat
produksi dan lain-lain. Dan investasi portofolio di Indonesia yang dilakukan
oleh para investor melalui pasar modal berasal dari saham dan surat utang seperti
obligasi dan lain-lain.
Perkembangan investasi portofolio di Indonesia tahun
1992-2008
10
besar perusahaan manajemen investasi
INVESTASI PORTOFOLIO:
Komposisi dan Risiko
·
Dalam
melakukan investasi portofolio, investor harus memperhatikan siklus ekonomi
ketika memutuskan komposisi dari berbagai instrumen keuangan
·
Untuk
mengurangi risiko investasi, investor perlu melakukan hedging atau
diversifikasi lebih banyak jenis saham Risiko Investasi
INVESTASI PORTOFOLIO:
Keuntungan dan Kerugian
·
Mengenali
tanda-tanda awal (leading indicator) sangat penting dalam melakukan shifting
stocksebelum terlambat, dalam rangka:
a) Mencegah kerugian yang lebih besar
b) Meraup untung yang lebih besar
·
Investor
dikatakan beruntung jika dapat menerima kembali minimal sejumlah nilai modal
awal (capital maintenance).
PORTOFOLIO:
Alokasi Investasi dan Seleksi Saham
Alokasi Investasi dan Seleksi Saham
·
Portofolio
adalah masalah alokasi investasi dan seleksi saham
·
Alokasi
investasi ditetapkan terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan seleksi saham
dengan menggunakan berbagai metode, seperti:
a) Reward to variability ratio (R/V)
b) Excess return
c) Alpha
PORTOFOLIO:
Produk-produk
Produk-produk
Produk
yang dapat diinvestasikan dapat berupa:
a) Saham individual yang dipilih dengan
menggunakan analisis securities market line (SML)
b) Reksa dana yang dipilih dengan
menggunakan analisis capital assets line(CAL)
c) Indeks pasar yang dipilih dengan
menggunakan analisis capital market line(CML)
Macam-macam
bentuk investasi adalah sebagai berikut :
·
Investasi langsung (direct investment) adalah
investasi pada asset riil (Real Assets) misalnya : pembelian asset
produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan / perkebunan, dan
lain-lain.
·
Investasi
tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah
investasi pada asset finansial (financial assets):
a. Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI.
b. Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant.
Adapun
dasar keputusan seseorang melakukan investasi berdasarkan atas (Husnan, 2003 :
50):
1. Return
merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a. expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang
diharapkan akan didapat oleh investor di masa depan.
b. realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya
terjadi / didapatkan oleh investor.
2. Risiko
merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang
terdiri dari ;
a. risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general
risk) yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan
diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar
(misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).
b. risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko
perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri
tertentu.
langkah-langkah
dalam melakukan investasi portofolio adalah sebagai berikut (Husnan, 2003)
1.
Menentukan kebijakan investasi
Pada tahap awal pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan tujuannya
berinvestasi dan menentukan besarnya investasi yang akan ditanam.
2.
Analisis Sekuritas
Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok)
sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas
3.
Pembentukan Portofolio
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk
membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap
sekuritas tersebut
4.
Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan maksud
jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang telah
dimiliki.
5.
Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja portofolionya,
baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang
ditanggung.
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
RETURN
YANG DIHARAPKAN
PENGERTIAN RETURN
Return adalah imbalan atas keberanian investor menanggung risiko, serta
komitmen waktu dan dana yang telah dikeluarkan oleh investor.
·
Return
juga merupakan salah satu motivator orang melakukan investasi.
·
Sumber-sumber
return terdiri dari dua komponen:
1. Yield
2. Capital
gains (loss)
·
Dengan
demikian, return total investasi adalah Return total = yield + capital
gains (loss)
ANALISIS
RISIKO MANAJEMEN PORTOFOLIO
1) Logika Kelebihan investasi dalam bentuk
portofolio dibanding aset tunggal adalah bahwa kita bisa mengurangi risiko
tanpa harus mengurangi tingkat return yang diharapkan.
2) Yang dipakai dalam konsep portofolio
hampir mirip dengan logika pengurangan risiko dalam prinsip asuransi, dimana
perusahaan asuransi akan mengurangi risiko dengan membuat sebanyak mungkin
polis asuransi.
PEMILIHAN
PORTOFOLIO
BEBERAPA
KONSEP DASAR
-
Portofolio
Efisien dan Portofolio Optimal
-
Fungsi
utilitas dan kurva indiferens
-
Aset
berisiko dan aset bebas risiko
MODEL
PORTOFOLIO MARKOWITZ
-
Memilih
portofolio optimal
-
Memilih
kelas aset optimal
INVESTOR
BISA MENGINVESTASIKAN DAN MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
FUNGSI
UTILITAS & KURVA INDIFERENS
·
Dalam
ilmu ekonomi, fungsi utilitas sering diartikan sebagai suatu fungsi matematis
yang menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada.
·
Semakin
tinggi nilai suatu alternatif pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif
tersebut.
·
Dalam
konteks manajemen portofolio, fungsi utilitas menunjukkan preferensi seorang
investor terhadap berbagai pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan
tingkat return yang diharapkan.
FUNGSI
UTILITAS & KURVA INDIFERENS (lanjutan)
Fungsi
utilitas bisa digambarkan dalam bentuk grafik sebagai kurva indiferen, seperti
berikut:
PENGERTIAN
RISIKO
Risiko
adalah kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return
yang diharapkan.
Sumber-sumber
risiko suatu investasi terdiri dari:
1. Risiko suku bunga
2. Risiko pasar
3. Risiko inflasi
4. Risiko bisnis
5. Risiko finansial
6. Risiko likuiditas
7. Risiko nilai tukar mata uang
8. Risiko negara (country risk)
JENIS-JENIS
RISIKO
Risiko
juga bisa dibedakan menjadi dua jenis:
1. Risiko dalam konteks aset tunggal, yaitu
Risiko yang harus ditanggung jika berinvestasi hanya pada satu aset saja.
2. Risiko dalam konteks portofolio aset.
a. Risiko sistematis (risiko pasar/risiko
umum). Terkait dengan
perubahan yang terjadi di pasar dan mempengaruhi return seluruh saham yang ada
di pasar.
b. Risiko tidak sistematis (risiko
spesifik) Terkait dengan perubahan kondisi mikro perusahaan, dan bisa diminimalkan
dengan melakukan diversifikasi.
Preferensi Investor
DIVERSIFIKASI
Berinvestasi pd berbagai saham di sebut DIVERSIFIKASI
Risiko Portofolio dipengaruhi oleh
·
◦ Risiko masing-masing saham
·
◦ Proporsi dana yg diinvestasikan pd masing-masing saham
·
◦ Kovarians (couvariance) / koefisien korelasi antar saham
dlm portofolio
·
◦ Jumlah saham yg membentuk portofolio
Untuk
menurunkan risiko portofolio, investor perlu melakukan ‘diversifikasi’, dengan
membentuk portofolio sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa
mengurangi return yang diharapkan.
Diversifikasi
bisa dilakukan dengan:
1. 1. Diversifikasi random. Memilih aset
yang akan dimasukkan dalam portofolio secara acak.
2. Diversifikasi model Markowitz. Memilih
aset yang dimasukkan dalam portofolio berdasar berbagai informasi dan
karakteristik aset.
DIVERSIFIKASI:
MARKOWITZ
Di
samping ukuran kovarians, dalam perhitungan risiko portofolio kita juga harus
memperhatikan besarnya korelasi antar aset.
Koefisien
korelasi adalah suatu ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan bersamaan
relatif (relative comovements) antara dua variabel.
Dalam
konteks diversifikasi, ukuran ini akan menjelaskan sejauhmana return dari suatu
sekuritas terkait satu dengan lainnya.
Korelasi
Vs manfaat pengurangan risiko:
1. Penggabungan dua buah sekuritas yang
berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua
sekuritas tersebut.
2. Dalam dunia nyata, ketiga jenis
korelasi ekstrem tersebut (+1,0; 0,0; dan –1,0) sangat jarang terjadi. Oleh karena
itu, investor tidak akan bisa menghilangkan sama sekali risiko portofolio. Hal
yang bisa dilakukan adalah ‘mengurangi’ risiko portofolio.
ASET
BERISIKO & ASET BEBAS RISIKO
Aset
berisiko adalah aset-aset yang tingkat return aktualnya di masa depan masih
mengandung ketidakpastian. Salah satu contohnya adalah saham.
Aset
bebas risiko merupakan aset yang tingkat returnnya di masa depan sudah bisa
dipastikan pada saat ini, dan ditunjukkan oleh varians return yang sama dengan
nol. Salah satu contohnya adalah obligasi jangka pendek yang diterbitkan
pemerintah.
MODEL
PORTOFOLIO MARKOWITZ
Membentuk
portofolio dengan model Markowitz lebih baik dibanding membentuk portofolio
dengan pendekatan naif (acak).
Dengan
menggunakan model Markowitz investor bisa memanfaatkan semua informasi yang
tersedia sebagai dasar pembentukan portofolio yang optimal.
Teori
portofolio dengan model Markowitz didasari oleh 3 asumsi, yaitu:
1. Periode investasi tunggal, misalnya
1tahun.
2. Tidak ada biaya transaksi.
3. Preferensi investor hanya berdasar pada
return yang diharapkan dan risiko.
MEMILIH
PORTOFOLIO OPTIMAL
Dalam
pendekatan Markowitz, pemilihan portofolio optimal didasarkan pada preferensi
investor terhadap return yang diharapkan dan risiko masing-masing pilihan
portofolio.
MEMILIH
KELAS ASET OPTIMAL
Keputusan
dalam pemilihan kelas aset yang optimal dalam manajemen portofolio akan
meliputi tiga keputusan, yaitu:
1. pembuatan keputusan alokasi aset,
2. penentuan porsi dana yang akan
diinvestasikan pada masing-masing kelas aset, dan
3. pemilihan aset-aset dari setiap kelas
asset yang telah dipilih.
KELAS
ASET UNTUK PORTOFOLIO
INVESTOR
BISA MENGINVESTASIKAN DAN MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
Pemilihan
portofolio optimal dengan model Markowitz di atas, ternyata mengandung asumsi
bahwa pilihan investor hanya akan melibatkan aset berisiko.
Perubahannya
bisa dilihat dalam gambar berikut:
2. Investor Bisa Menginvestasikan Dananya
Pada Aset Bebas Risiko
Dengan
dimasukkannya RF dalam model Markowitz, dan jika portofolio
optimal investor misalanya adalah pada titik L, maka permukaan efisien akan
berubah membentuk garis lurus RF–L.
Dengan
demikian, maka rumus untuk menghitung return yang diharapkan dan risiko
portofolio tersebut akan berubah menjadi:
E(Rp) = WRF RF + (1-WRF)
E(RL) (5.1)
sp =
(1 – wRF)sL
(5.2)
3. Perubahan Pada Permukaan Efisien
Model Markowitz Jika Investor Bisa Meminjam Dana Bebas Risiko
Model Markowitz Jika Investor Bisa Meminjam Dana Bebas Risiko
INVESTOR
BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
Dengan
mencari tambahan dana yang berasal dari pinjaman bebas risiko, investor bisa
menambah dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan.
Jika
dana pinjaman tersebut digabungkan dengan dana yang dimiliki saat ini dan
digunakan untuk investasi, investor akan mempunyai kemungkinan untuk
mendapatkan return diharapkan dari investasi yang lebih tinggi.
Jika
kita asumsikan investor bisa meminjam dana sebesar jumlah dana yang dimilikinya
(100% dari dana yang dimiliki), dan semua dana tersebut (200%) akan
diinvestasikan pada aset berisiko maka posisi portofolio akan berada pada titik
K.
INVESTOR
BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
Dengan
demikian, maka rumus untuk menghitung return yang diharapkan dan risiko
portofolio tersebut akan berubah menjadi:
E(Rp) = WRF + (1
– WRF)
E(RK) = -1 (RF) + 2 E(RK) (5.3)
E(RK) = -1 (RF) + 2 E(RK) (5.3)
sp
= (1 – wRF) sK
= 2 sK
Memilih
Portofolio Berdasarkan Preferensi Investor
Dalam
memilih portofolio, investor akan mendasarkan pemilihannya pada preferensi
terhadap return yang diharapkan dan risiko yang bersedia ditanggung investor
·
◦ Semakin
konservatif seorang investor, semakin enggan dia menanggung risiko pilihan
portofolionya akan semakin mendekati aset bebas risiko atau titik RF
·
◦ Semakin
agresif seorang investor, berarti semakin berani dia menanggung risiko,
sehingga pilihan portofolionya akan semakin mendekati portofolio pada aset
berisiko
Pilihan
investor nantinya akan berada pada titik persinggungan antara kurva utilitas
investor (U1atau U2) dengan garis permukaan efisien
(garis RF-K).
ESTIMASI
RETURN PORTOFOLIO
Return
yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan menghitung
rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari masing-masing aset
individual yang ada dalam portofolio.
Rumusnya
adalah:
ESTIMASI
RETURN PORTOFOLIO: CONTOH
Sebuah
portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham ABC, DEF dan GHI menawarkan return
yang diharapkan masing-masing sebesar 15%, 20% dan 25%.
Misalnya,
prosentase dana yang diinvestasikan pada saham ABC sebesar 40%, saham DEF 30%
dan saham GHI 30%.
Maka,
return yang diharapkan:
E(Rp) = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25)
= 0,195 atau 19,5%
ESTIMASI
RISIKO PORTOFOLIO
Dalam
menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu:
1) 1.Varians setiap sekuritas
2) 2.Kovarians antara satu sekuritas dengan
sekuritas lainnya
3) 3.Bobot portofolio untuk masing-masing
sekuritas
faktor-faktor
yang mempengaruhi investasi langsung dan portofolio adalah sebagai berikut :
1. Tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected
Rate Of Return)
2. Ramalan
mengenai keadaan di masa yang akan datang
3. Tingkat bunga
4. Biaya investasi
5. Tingkat pendapatan nasional dan
perubahan-perubahannya
Adapun
dasar keputusan seseorang melakukan investasi berdasarkan atas (Husnan, 2003 :
50):
1. Return
merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a. expected return (return
yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat oleh investor di
masa depan.
b. realized return (return
aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi / didapatkan oleh investor.
2. Risiko
merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang
terdiri dari ;
a.
risiko
sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk)
yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi,
berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat
bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).
b.
risiko
tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko
spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi,
karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri tertentu.
Rifky
Nur Arif (1402036045)
Manajemen
Keuangan
INVESTASI
PORTOFOLIO DAN MANAJEMEN INVESTASI
Pada dasarnya investasi portofolio
merupakan penanaman modal yang dilakukan oleh para investor melalui pasar modal
baik dalam bentuk saham maupun surat utang seperti obligasi. Manajemen
investasi adalah manajemen profesional yang mengelola beragam sekuritas atau
surat berharga seperti saham, obligasi dan aset lainnya seperti properti dengan
tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor.
Investor tersebut dapat berupa institusi ( perusahaan asuransi, dana pensiun,
perusahaan dll) . Investasi ini sangat memiliki tingkat risiko yang besar dan
sebaliknya juga memiliki tingkat keuntungan yang besar juga, tergantung
bagaimana para investor membaca kondisi pasar dan kelihaian mereka dalam
melakukan spekulasi. Adapun Investasi portofolio di Indonesia sangat membantu
perusahaan-perusahaan yang ada di pasar modal untuk memajukan usahanya agar
lebih berkembang lagi. Dengan adanya investasi ini maka modal didalam
perusahaan akan meningkat dan dapat dipergunakan untuk menambah alat-alat
produksi dan lain-lain. Dan investasi portofolio di Indonesia yang dilakukan
oleh para investor melalui pasar modal berasal dari saham dan surat utang seperti
obligasi dan lain-lain.
Perkembangan investasi portofolio di Indonesia tahun
1992-2008
10
besar perusahaan manajemen investasi
INVESTASI PORTOFOLIO:
Komposisi dan Risiko
·
Dalam
melakukan investasi portofolio, investor harus memperhatikan siklus ekonomi
ketika memutuskan komposisi dari berbagai instrumen keuangan
·
Untuk
mengurangi risiko investasi, investor perlu melakukan hedging atau
diversifikasi lebih banyak jenis saham Risiko Investasi
INVESTASI PORTOFOLIO:
Keuntungan dan Kerugian
·
Mengenali
tanda-tanda awal (leading indicator) sangat penting dalam melakukan shifting
stocksebelum terlambat, dalam rangka:
a) Mencegah kerugian yang lebih besar
b) Meraup untung yang lebih besar
·
Investor
dikatakan beruntung jika dapat menerima kembali minimal sejumlah nilai modal
awal (capital maintenance).
PORTOFOLIO:
Alokasi Investasi dan Seleksi Saham
Alokasi Investasi dan Seleksi Saham
·
Portofolio
adalah masalah alokasi investasi dan seleksi saham
·
Alokasi
investasi ditetapkan terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan seleksi saham
dengan menggunakan berbagai metode, seperti:
a) Reward to variability ratio (R/V)
b) Excess return
c) Alpha
PORTOFOLIO:
Produk-produk
Produk-produk
Produk
yang dapat diinvestasikan dapat berupa:
a) Saham individual yang dipilih dengan
menggunakan analisis securities market line (SML)
b) Reksa dana yang dipilih dengan
menggunakan analisis capital assets line(CAL)
c) Indeks pasar yang dipilih dengan
menggunakan analisis capital market line(CML)
Macam-macam
bentuk investasi adalah sebagai berikut :
·
Investasi langsung (direct investment) adalah
investasi pada asset riil (Real Assets) misalnya : pembelian asset
produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan / perkebunan, dan
lain-lain.
·
Investasi
tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah
investasi pada asset finansial (financial assets):
a. Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI.
b. Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant.
Adapun
dasar keputusan seseorang melakukan investasi berdasarkan atas (Husnan, 2003 :
50):
1. Return
merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a. expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang
diharapkan akan didapat oleh investor di masa depan.
b. realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya
terjadi / didapatkan oleh investor.
2. Risiko
merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang
terdiri dari ;
a. risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general
risk) yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan
diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar
(misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).
b. risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko
perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri
tertentu.
langkah-langkah
dalam melakukan investasi portofolio adalah sebagai berikut (Husnan, 2003)
1.
Menentukan kebijakan investasi
Pada tahap awal pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan tujuannya
berinvestasi dan menentukan besarnya investasi yang akan ditanam.
2.
Analisis Sekuritas
Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok)
sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas
3.
Pembentukan Portofolio
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk
membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap
sekuritas tersebut
4.
Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan maksud
jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang telah
dimiliki.
5.
Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja portofolionya,
baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang
ditanggung.
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
RETURN
YANG DIHARAPKAN
PENGERTIAN RETURN
Return adalah imbalan atas keberanian investor menanggung risiko, serta
komitmen waktu dan dana yang telah dikeluarkan oleh investor.
·
Return
juga merupakan salah satu motivator orang melakukan investasi.
·
Sumber-sumber
return terdiri dari dua komponen:
1. Yield
2. Capital
gains (loss)
·
Dengan
demikian, return total investasi adalah Return total = yield + capital
gains (loss)
ANALISIS
RISIKO MANAJEMEN PORTOFOLIO
1) Logika Kelebihan investasi dalam bentuk
portofolio dibanding aset tunggal adalah bahwa kita bisa mengurangi risiko
tanpa harus mengurangi tingkat return yang diharapkan.
2) Yang dipakai dalam konsep portofolio
hampir mirip dengan logika pengurangan risiko dalam prinsip asuransi, dimana
perusahaan asuransi akan mengurangi risiko dengan membuat sebanyak mungkin
polis asuransi.
PEMILIHAN
PORTOFOLIO
BEBERAPA
KONSEP DASAR
-
Portofolio
Efisien dan Portofolio Optimal
-
Fungsi
utilitas dan kurva indiferens
-
Aset
berisiko dan aset bebas risiko
MODEL
PORTOFOLIO MARKOWITZ
-
Memilih
portofolio optimal
-
Memilih
kelas aset optimal
INVESTOR
BISA MENGINVESTASIKAN DAN MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
FUNGSI
UTILITAS & KURVA INDIFERENS
·
Dalam
ilmu ekonomi, fungsi utilitas sering diartikan sebagai suatu fungsi matematis
yang menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada.
·
Semakin
tinggi nilai suatu alternatif pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif
tersebut.
·
Dalam
konteks manajemen portofolio, fungsi utilitas menunjukkan preferensi seorang
investor terhadap berbagai pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan
tingkat return yang diharapkan.
FUNGSI
UTILITAS & KURVA INDIFERENS (lanjutan)
Fungsi
utilitas bisa digambarkan dalam bentuk grafik sebagai kurva indiferen, seperti
berikut:
PENGERTIAN
RISIKO
Risiko
adalah kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan return
yang diharapkan.
Sumber-sumber
risiko suatu investasi terdiri dari:
1. Risiko suku bunga
2. Risiko pasar
3. Risiko inflasi
4. Risiko bisnis
5. Risiko finansial
6. Risiko likuiditas
7. Risiko nilai tukar mata uang
8. Risiko negara (country risk)
JENIS-JENIS
RISIKO
Risiko
juga bisa dibedakan menjadi dua jenis:
1. Risiko dalam konteks aset tunggal, yaitu
Risiko yang harus ditanggung jika berinvestasi hanya pada satu aset saja.
2. Risiko dalam konteks portofolio aset.
a. Risiko sistematis (risiko pasar/risiko
umum). Terkait dengan
perubahan yang terjadi di pasar dan mempengaruhi return seluruh saham yang ada
di pasar.
b. Risiko tidak sistematis (risiko
spesifik) Terkait dengan perubahan kondisi mikro perusahaan, dan bisa diminimalkan
dengan melakukan diversifikasi.
Preferensi Investor
DIVERSIFIKASI
Berinvestasi pd berbagai saham di sebut DIVERSIFIKASI
Risiko Portofolio dipengaruhi oleh
·
◦ Risiko masing-masing saham
·
◦ Proporsi dana yg diinvestasikan pd masing-masing saham
·
◦ Kovarians (couvariance) / koefisien korelasi antar saham
dlm portofolio
·
◦ Jumlah saham yg membentuk portofolio
Untuk
menurunkan risiko portofolio, investor perlu melakukan ‘diversifikasi’, dengan
membentuk portofolio sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa
mengurangi return yang diharapkan.
Diversifikasi
bisa dilakukan dengan:
1. 1. Diversifikasi random. Memilih aset
yang akan dimasukkan dalam portofolio secara acak.
2. Diversifikasi model Markowitz. Memilih
aset yang dimasukkan dalam portofolio berdasar berbagai informasi dan
karakteristik aset.
DIVERSIFIKASI:
MARKOWITZ
Di
samping ukuran kovarians, dalam perhitungan risiko portofolio kita juga harus
memperhatikan besarnya korelasi antar aset.
Koefisien
korelasi adalah suatu ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan bersamaan
relatif (relative comovements) antara dua variabel.
Dalam
konteks diversifikasi, ukuran ini akan menjelaskan sejauhmana return dari suatu
sekuritas terkait satu dengan lainnya.
Korelasi
Vs manfaat pengurangan risiko:
1. Penggabungan dua buah sekuritas yang
berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan menghilangkan risiko kedua
sekuritas tersebut.
2. Dalam dunia nyata, ketiga jenis
korelasi ekstrem tersebut (+1,0; 0,0; dan –1,0) sangat jarang terjadi. Oleh karena
itu, investor tidak akan bisa menghilangkan sama sekali risiko portofolio. Hal
yang bisa dilakukan adalah ‘mengurangi’ risiko portofolio.
ASET
BERISIKO & ASET BEBAS RISIKO
Aset
berisiko adalah aset-aset yang tingkat return aktualnya di masa depan masih
mengandung ketidakpastian. Salah satu contohnya adalah saham.
Aset
bebas risiko merupakan aset yang tingkat returnnya di masa depan sudah bisa
dipastikan pada saat ini, dan ditunjukkan oleh varians return yang sama dengan
nol. Salah satu contohnya adalah obligasi jangka pendek yang diterbitkan
pemerintah.
MODEL
PORTOFOLIO MARKOWITZ
Membentuk
portofolio dengan model Markowitz lebih baik dibanding membentuk portofolio
dengan pendekatan naif (acak).
Dengan
menggunakan model Markowitz investor bisa memanfaatkan semua informasi yang
tersedia sebagai dasar pembentukan portofolio yang optimal.
Teori
portofolio dengan model Markowitz didasari oleh 3 asumsi, yaitu:
1. Periode investasi tunggal, misalnya
1tahun.
2. Tidak ada biaya transaksi.
3. Preferensi investor hanya berdasar pada
return yang diharapkan dan risiko.
MEMILIH
PORTOFOLIO OPTIMAL
Dalam
pendekatan Markowitz, pemilihan portofolio optimal didasarkan pada preferensi
investor terhadap return yang diharapkan dan risiko masing-masing pilihan
portofolio.
MEMILIH
KELAS ASET OPTIMAL
Keputusan
dalam pemilihan kelas aset yang optimal dalam manajemen portofolio akan
meliputi tiga keputusan, yaitu:
1. pembuatan keputusan alokasi aset,
2. penentuan porsi dana yang akan
diinvestasikan pada masing-masing kelas aset, dan
3. pemilihan aset-aset dari setiap kelas
asset yang telah dipilih.
KELAS
ASET UNTUK PORTOFOLIO
INVESTOR
BISA MENGINVESTASIKAN DAN MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
Pemilihan
portofolio optimal dengan model Markowitz di atas, ternyata mengandung asumsi
bahwa pilihan investor hanya akan melibatkan aset berisiko.
Perubahannya
bisa dilihat dalam gambar berikut:
2. Investor Bisa Menginvestasikan Dananya
Pada Aset Bebas Risiko
Dengan
dimasukkannya RF dalam model Markowitz, dan jika portofolio
optimal investor misalanya adalah pada titik L, maka permukaan efisien akan
berubah membentuk garis lurus RF–L.
Dengan
demikian, maka rumus untuk menghitung return yang diharapkan dan risiko
portofolio tersebut akan berubah menjadi:
E(Rp) = WRF RF + (1-WRF)
E(RL) (5.1)
sp =
(1 – wRF)sL
(5.2)
3. Perubahan Pada Permukaan Efisien
Model Markowitz Jika Investor Bisa Meminjam Dana Bebas Risiko
Model Markowitz Jika Investor Bisa Meminjam Dana Bebas Risiko
INVESTOR
BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
Dengan
mencari tambahan dana yang berasal dari pinjaman bebas risiko, investor bisa
menambah dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan.
Jika
dana pinjaman tersebut digabungkan dengan dana yang dimiliki saat ini dan
digunakan untuk investasi, investor akan mempunyai kemungkinan untuk
mendapatkan return diharapkan dari investasi yang lebih tinggi.
Jika
kita asumsikan investor bisa meminjam dana sebesar jumlah dana yang dimilikinya
(100% dari dana yang dimiliki), dan semua dana tersebut (200%) akan
diinvestasikan pada aset berisiko maka posisi portofolio akan berada pada titik
K.
INVESTOR
BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
Dengan
demikian, maka rumus untuk menghitung return yang diharapkan dan risiko
portofolio tersebut akan berubah menjadi:
E(Rp) = WRF + (1
– WRF)
E(RK) = -1 (RF) + 2 E(RK) (5.3)
E(RK) = -1 (RF) + 2 E(RK) (5.3)
sp
= (1 – wRF) sK
= 2 sK
Memilih
Portofolio Berdasarkan Preferensi Investor
Dalam
memilih portofolio, investor akan mendasarkan pemilihannya pada preferensi
terhadap return yang diharapkan dan risiko yang bersedia ditanggung investor
·
◦ Semakin
konservatif seorang investor, semakin enggan dia menanggung risiko pilihan
portofolionya akan semakin mendekati aset bebas risiko atau titik RF
·
◦ Semakin
agresif seorang investor, berarti semakin berani dia menanggung risiko,
sehingga pilihan portofolionya akan semakin mendekati portofolio pada aset
berisiko
Pilihan
investor nantinya akan berada pada titik persinggungan antara kurva utilitas
investor (U1atau U2) dengan garis permukaan efisien
(garis RF-K).
ESTIMASI
RETURN PORTOFOLIO
Return
yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan menghitung
rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari masing-masing aset
individual yang ada dalam portofolio.
Rumusnya
adalah:
ESTIMASI
RETURN PORTOFOLIO: CONTOH
Sebuah
portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham ABC, DEF dan GHI menawarkan return
yang diharapkan masing-masing sebesar 15%, 20% dan 25%.
Misalnya,
prosentase dana yang diinvestasikan pada saham ABC sebesar 40%, saham DEF 30%
dan saham GHI 30%.
Maka,
return yang diharapkan:
E(Rp) = 0,4 (0,15) + 0,3 (0,2) + 0,3 (0,25)
= 0,195 atau 19,5%
ESTIMASI
RISIKO PORTOFOLIO
Dalam
menghitung risiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu:
1) 1.Varians setiap sekuritas
2) 2.Kovarians antara satu sekuritas dengan
sekuritas lainnya
3) 3.Bobot portofolio untuk masing-masing
sekuritas
faktor-faktor
yang mempengaruhi investasi langsung dan portofolio adalah sebagai berikut :
1. Tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected
Rate Of Return)
2. Ramalan
mengenai keadaan di masa yang akan datang
3. Tingkat bunga
4. Biaya investasi
5. Tingkat pendapatan nasional dan
perubahan-perubahannya
Adapun
dasar keputusan seseorang melakukan investasi berdasarkan atas (Husnan, 2003 :
50):
1. Return
merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a. expected return (return
yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat oleh investor di
masa depan.
b. realized return (return
aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi / didapatkan oleh investor.
2. Risiko
merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang
terdiri dari ;
a.
risiko
sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk)
yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi,
berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat
bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).
b.
risiko
tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko
spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi,
karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri tertentu.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteBanyak ya macamnya alat investasi sekarang.. tapi ditengah2 itu ada yang pernah investasi ga di sektor fintech ky gini?
ReplyDeletep2p lending sebagai pilihan investasi
investasi portofolio merupakan penanaman modal yang dilakukan oleh para investor melalui pasar modal baik dalam bentuk saham maupun surat utang seperti obligasi.
ReplyDeletehttps://www.agensabungayam.site/jadwal-judi-ayam-08-april-2019/
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteTerima kasih atas informasinya, sangat bermanfaat banget.
ReplyDeleteoh ya saya juga ada informasi lhoo, kalau mau cari model batik couple bisa kunjungi batikcouplesurakarta.com
koleksi batik couple kondangan terbaru cukup lengkap
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteKeren http://www.niajaniar.com/2019/10/pinjaman-online-bunga-rendah.html
ReplyDelete